Minggu, 24 Februari 2013

presenter cantik yang bekerja di Stasiun TV ONE

2 komentar

Inilah 15 presenter cantik yang bekerja di Stasiun TV ONE + alamat akun twitter / Facebook para presenter cantik Stasiun TV ONE tsb

Grace Natalie

 

Grace Natalie Louisa (lahir di Jakarta, 4 Juli 1982; umur 28 tahun) adalah seorang pembawa acara berita dan jurnalis. Ia pernah bekerja di SCTV, ANTV, dan sekarang di tvOne. Ia adalah penyiar tetap Kabar Pasar, selain itu juga sering tampil di Kabar Petang, Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, dan sejumlah program lainnya.

Grace bersentuhan dengan dunia jurnalistik, bermula ketika SCTV menyelenggarakan kompetisi SCTV Goes to Campus untuk mencari bibit-bibit muda berbakat. Grace mengikuti kompetisi tersebut dan meraih kemenangan untuk wilayah Jakarta. Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia masuk lima besar. Dari sinilah pintu masuk ke dunia pertelevisian mulai terbuka baginya.


Selesai kuliah, SCTV langsung merekrutnya. Di sana ia menjadi salah satu penyiar Liputan 6.
Dari SCTV, Grace pindah ke ANTV, sebelum akhirnya bergabung dengan tvOne. Grace, yang sempat mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda dari Januari hingga April 2009, beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti misalnya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros, dll.

Di dunia maya, Grace adalah salah satu pembawa acara berita terfavorit. Popularitasnya ini ditunjukkan lewat gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.

Tina Talisa



Oleh teman-teman kantor, Tina Talisa suka diledek dengan panggilan bu dokter. Sebenarnya bukan ledekan, karena nyatanya Tina memang seorang dokter gigi yang pernah praktek di Bandung. Wanita bersuara merdu kelahiran Bandung 24 Desember ini adalah lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.

Dunia kedokteran sementara ditinggalkan Tina, yang kini lebih asyik menekuni profesinya sebagai seorang jurnalis.Sejumlah tokoh internasional pernah diwawancarai Tina. Semula Tina tidak punya bayangan bakal menjadi seorang presenter. Ia lebih fokus menekuni kuliahnya di kedokteran gigi. Ketertarikannya pada bidang broadcasting berawal ketika Tina menjadi penyiar di Radio Paramuda dan Radio Mustika Bandung. Ia seolah menemukan dunia baru yang tidak kalah mengasyikkannya dengan bidang kedokteran gigi.

Finalis Puteri Indonesia 2003 dan Juara l Mojang Jawa Barat 2003, itu kemudian pindah ke Jakarta, bukan buka praktek tapi malah memilih menjadi seorang reporter dan presenter di Trans TV. Tina yang dikenal kritis menghadapi nara sumber itu, kemudian bergabung dengan tvOne sejak 2007. Sesekali pemirsa tvOne bisa menikmati alunan suara merdunya, manakala ia menutup acara yang dibawakannya, Apa Kabar Indonesia Malam.

Indy Rahmawati




















Santun dan ramah. Itulah ciri khas Indy Rahmawati, jika sudah menghadapi nara sumber. Lihatlah penampilan Indy tiap pagi ketika membawakan acara Apakabar Indonesia Pagi bersama Andrie Djarot. Wanita berkulit kuning bersih kelahiran Bandung ini juga mudah bersahabat dan akrab, manakala membawakan acara ‘Satu Jam Lebih Dekat’.

Walau demikian, lulusan S-2 Universitas Padjadjaran penyuka kepiting ini, tidak kehilangan kekritisannya menghadapi narasumber yang beraneka latar belakang itu. “Saya berupaya mengemban amanah sebagai wartawan yang netral dan bertanggungjawab,” kata Indy.

Indy Rahmawati bergabung tvOne sejak Maret 2008. Sebelumnya, penggemar travelling dan fotografi inipernah berkarir di SCTV. Selain sebagai presenter, Indy kini juga seorang produser.
http://twitter.com/indyrahmawati

Farah Dilla



Cita-cita awal Farah Dilla adalah sebagai seorang pengusaha atau disainer. Maklum, ia lahir dan menghabiskan masa remajanya di kota industri batik Pekalongan. Di lingkungan Farah, banyak saudagar batik dan juga disaner batik. Setamat dari SMA Negeri 3 Pekalongan, wanita kelahiran 15 September 1978 itu hijrah ke Jakarta melanjutkan kuliah di STIE Perbanas.

Lulus kuliah, rupanya Farah lupa pada cita-citanya ketika masih di Pekalongan. Anak ke-4 dari empat bersaudara pasangan M. Hoesni Thamrin dan Zaenah itu malah ‘terdampar’ di dunia model dan film. Sebagai orang yang suka mencoba hal baru, Farah pun menjajal kemampuan menjadi presenter, ketika TPI membuka lowongan. Ia pun diterima sebagai reporter dan presenter di TPI.

Sejak Januari 2009, Farah Dilla, yang gemar memasak dan travelling itu, bergabung dengan tvOne. “Saya tidak pernah berpikir menjadi jurnalis, tapi ternyata saya suka, karena menjadi tahu banyak hal,” ujar istri dari musisi Aditya Nugraha itu.

Elvira Khairunnisa
















Pernah menjadi guru Bahasa Inggris, tapi akhirnya ‘terdampar’ sebagai jurnalis. Itulah Elvira Khairunnisa, yang sejak kecil tak memimpikan sebagai seorang presenter.
Sejak kecil, lulusan Sastra Inggris Universitas Negeri Medan ini justru tertarik bidang seni. Namun begitu kuliah, minatnya ke seni lebih fokus ke teater dan seni tradisional. Prestasinya lumayan, karena Elvisa dipercaya sebagai salah satu mahasiswa yang mewakili Sumatera Utara dalam festival teater antar universitas se-Indonesia.

Selesai kuliah, Elvira malah belok terjun sebagai jurnalis. “Awal mula tertarik menjadi jurnalis karena senang jalan-jalan dan bertemu banyak orang,” kata anak kedua dari tiga bersaudara kelahiran Lhokseumawe itu. Pengalaman yang paling berkesan, ketika meliput bencana tsunami Aceh pada 2004.

Elvira, yang kini menjadi asisten produser itu, pernah bekerja di TVRI sebelum akhirnya bergabung dengan tvOne pada Juli 2007.

Dewi Budianti




 Kalau umumnya anak kecil bercita-cita jadi dokter atau insinyur, tidak demikian halnya dengan Dewi Budianti Tirtamanggala. Sejak kecil, Dewi sudah berangan-angan jadi seorang jurnalis atau presenter. Setiap menonton televisi, ia begitu terpaku melihat presenter berita yang menurutnya mewakili gambaran sosok yang cerdas dan menginspirasi banyak hal.

Angan-angannya sebagai presenter berita mulai terkuak, ketika ia diterima sebagai penyiar radio Yasika FM Yogya pada 2002. Ketika itu, gadis berdarah Jawa-Sunda ini, masih duduk di kelas III SMA di Yogya. Untuk mewujudkan cita-citanya sebagai jurnalis, selepas SMA, gadis kelahiran Bandung 29 September 1985 itu, mantap memilih jurusan Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ketika mahasiswa, aktivitas Dewi bukannya surut, tapi justru bertambah. Apalagi ketika ia berhasil lolos tes presenter yang diselengarakan JogjaTV. Pintu menuju kursi presenter pun terbuka. Disinilah awal karir Dewi sebagai presenter. Selain membawakan berita, ia dipercaya pula mengasuh acara remaja Zodiak, dan acara musik Kidung Memory.

Di sela-sela aktivitasnya sebagai seorang presenter, pengagum sosok Jendral Sudirman itu juga menekuni dunia model. “Saya senang berekspresi lewat fotografi,” tutur gadis berhidung mancung ini. Aksi Dewi di depan kamera sebagai model, bisa dinikmati di sejumlah majalah ibukota. Dewi juga sempat berakting lewat layar kaca sebagai pemain film (FTV).

Cindy Sistyarani



Mungil tapi lincah. Demikian kesan sekilas, begitu melihat sosok Cindy Sistyarani. Bungsu dari 3 bersaudara kelahiran Surabaya 17 Januari itu, memang dikenal lincah dan gesit di lapangan.

Memulai karirnya sebagai reporter di tvOne Biro Surabaya, sejak 17 Desember 2007. Wajahnya mulai dikenal pemirsa ketika Cindy aktif meliput kasus pembunuhan berantai dengan pelaku Riyan, dan juga dukun cilik Ponari di Jombang. Cindy ikut berdesak-desakan berbaur dengan ribuan warga demi bisa bertemu dan wawancara dukun cilik kesohor Ponari.

Namun yang paling mengesankan hingga kini adalah ketika meliput detik-detik eksekusi pelaku Bom Bali I Amrozi, Ali Gufron alias Mukhlas, dan Imam Samudra pada 9 November 2008. Cindy ditugaskan meliput di kediaman orangtua Amrozi, di Desa Tenggulun, Lamongan.

Kepastian waktu eksekusi sangat dirahasiakan. Di tengah ketidakpastian itulah, Cindy memutuskan sewa kamar kost di dekat rumah Amrozi hingga dua mingu lebih. Naluri jurnalistiknya jalan. Berhari-hari ia mendekati keluarga Amrozi, terutama ibundanya. Usahanya yang tak kenal lelah berbuah hasil, ibunda Amrozi dan Mukhlas itu pun akhirnya akrab dengan Cindy.

Menjelang eksekusi, Cindy berhasil ‘menculik’ ibunda Amrozi dan diajaknya ke sawah. Wartawan lain pun pontang panting mencari dimana gerangan ibunda Amrozi itu. Tak ada yang tahu, bersama ibunda Amrozi, Cindy ikut membantu mencabuti rumput di ladang Amrozi. Dari obrolan inilah, Cindy mengenal dekat keluarganya sehingga dialah wartawan pertama yang berhasil mewawancarai secara eksklusif ibunda Amrozi.

Walaupun sudah terbangun suasana kekeluargaan, toh Cindy pernah merasakan kejadian yang cukup menegangkan. Hari-hari menjelang eksekusi, pendukung dan fans Amrozi terus berdatangan. Mereka menginap di masjid dekat rumah Amrozi. Berita tentang eksekusi Amrozi kian santer di media. Di sana sini muncul pro kontra.i Suasananya demikian emosional.

Ketika massa mengetahui Cindy reporter tvOne, sekelompok orang yang umumnya berjanggut itu berteriak:”Allahuakbar..! Laknatullah tvOne…!!” Di ruang lain, siaran tvOne lamat-lamat terdengar sedang menayangkan kabar seputar rencana eksekusi Amrozi. “Laknatullah tvOne…!!!” teriak mereka. Jantung Cindy berdegup lebih keras. (tvOne memang stasiun televisi pertama yang terus menerus menyiarkan seputar Amrozi cs. Bahkan reporter tvOne Ecep S Yasa berhasil menyusup masuk ke LP Nusakambangan mewawancarai Amrozi cs. Ecep pula yang pertama mengabarkan bahwa Amrozi Cs,, pada pukul 00.15, 9 November 2008 telah di eksekusi –lebih cepat dua jam dari keterangan resmi Kejaksaan Agung).

Dengan nada bicara perlahan, Cindy tetap tenang, dan menyampaikan bahwa tvOne adalah televisi independen bukan milik Amerika seperti yang dituduhkan beberapa orang di Tenggulun itu. Untunglah, mereka mengerti. Suasana pun sedikit mencair, karena Cindy sudah kenal baik dengan keluarga Amrozi.

Tentu bukan karena tuah dari dukun cilik Ponari kalau Cindy gemar membaca. Sejak SMA ia sudah gemar melahap novel. Pramoedya Ananta Toer, merupakan pengarang favoritnya.

Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Airlangga ini, dikenal sebagai sosok mandiri. “Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri; bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri,” demikian Cindy, mengutip salah satu novel Pramoedya

Selepas kuliah, Dewi tetap memilih karir sebagai jurnalis bukan pemain sinetron. Ia sempat menjadi pembawa acara di TVRI, sebelum akhirnya bergabung dengan tvOne pada September 2008. Pengalaman tak terlupakan adalah ketika Jakarta dilanda banjir pada November 2008. Untuk pertamakalinya ia diberi tugas meliput banjir secara ‘live’ di Kampung Melayu. “Kertas catatan saya jatuh di lumpur, dan saya pun ikut kecebur di situ,” katanya mengenang. Untunglah Dewi sudah punya jam terbang, sehingga bisa langsung melakukan improvisasi.

Dewi mencintai profesinya. Ia selalu tertantang untuk mencoba hal-hal baru. “Di dunia jurnalistik saya belajar banyak hal yang dulu tidak pernah terpikirkan sama sekali,” ujar penggemar musik jazz ini.
Di hari-hari senggangnya, Dewi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton film dan melalap isi buku apa saja. Kristine Carlson menjadi penulis favorit Dewi, terutama yang berjudul: Don’t sweat the small stuff for woman. “Tulisan itu mampu menyeimbangkan jiwa dan psikologi kita,” ujar anak ketiga dari tiga bersaudara yang cukup lama tinggal di Magelang dan Yogya itu.
http://twitter.com/heyycindy

Yunita Prima



Sejak kecil, Yunita Prima, sudah suka bercuap-cuap di depan kaca sambil bergaya seorang penyanyi. Bakat menyanyi memang sudah terlihat sejak usia SD. Orang tuanya mulai serius mendukung putrinya, ketika Yunita berhasil menjuarai lomba menyanyi tingkat SD. Gadis kelahiran Jakarta 15 April 1986 itu, sejak 1998, ketika Yunita masih kelas l SMP, sudah tampil menyanyi di TVRI. Suara merdu Yunita bahkan sudah mengisi sejumlah jingle iklan, diantaranya yang populer adalah jingle iklan tepung beras Rose Brand.

Berbagai lomba pernah dimenangi Yunita, diantaranya lomba pidato dan berbagai kontes kepariwisataan di Jakarta dan Jawa Barat. Ia pernah meraih juara l Mojang Jawa Barat pada pemilihan Mojang-Jajaka Jawa Barat 2005. Dari situlah wajah Yunita mulai dikenal publik, karena sering muncul menghiasi surat kabar.

Karir Yunita di bidang entetain pun mulai terbuka lebar. Apalagi setelah dia terpilih membintangi dua serial sinetron dan FTV. Di sisi lain, Yunita juga mulai tertarik dengan ‘public speaking’. “Walaupupn aktif kegiatan di luar sekolah, tapi saya selalu juara kelas,” tutur Yunita. Lulusan FISIP UI jurusan Administrasi Negara itu memang langganan juara kelas. Bahkan ketika SMA Yunita meraih juara umum. “Semua ini berkat dukungan keluarga,” katanya.

Selepas kuliah, Yunita rupanya lebih memilih karir sebagai jurnalis ketimbang menjadi pemain sinetron atau penyanyi. Yunita mengawali karirnya di ANTV sebagai presenter. Setahun kemudian, pada Mei 2008, ia bergabung dengan tvOne. Pengalaman yang mengesankan adalah ketika berhasil pertamakalinya mewawancarai Ida Laksmi, istri Antasari, ketika sang suami yang mantan Ketua KPK itu, menunggu detik-detik vonis hakim atas tuduhan pembunuhan Nasrudin.

Winny Charita




Winny Charita termasuk generasi produk tvOne. Walaupun sebelum bergabung dengan tvOne pernah berkarir di Jawa Pos Media TV, namun lulusan Fakultas Ekonomi UNAIR itu merasa tvOne telah membuka matanya lebih luas untuk mengenal dunia broadcast.

Gadis kelahiran Jember 23 Maret 1985 ini memang lulusan Kampus One (angkatan ke-2), yang di wisuda Januari 2010. Kampus One, merupakan lembaga pendidikan internal tvOne. Di kawah candradimuka inilah, calon reporter tvOne dididik secara ketat selama 6 bulan. Mereka belajar tehnik pengambilan gambar, interviu, membuat naskah, dan lain-lain.

Winny yang pernah menjadi finalis JTV Presenter 2007 di Surabaya dan anggota Paskibraka Jawa Timur itu, merasa telah menemukan dunianya yang baru sebagai seorang reporter. “Reporter as be me. Alhamdulillah enjoy melakukan pekerjaan ini. Ketertarikan terhadap news membuat aku semakin semangat,” ujar Winny.

Veronica Moniaga



Veronica Moniaga, memulai karir dari daerah sebagai reporter tvOne untuk liputan Biro Makassar, sejak awal tvOne berdiri. Pada 2009, wanita kelahiran Makassar 24 Februari 1985 itu, ditarik ke pusat untuk memperkuat jajaran reporter di Jakarta. Awal 2010, Veronica ditempatkan sementara di Biro Surabaya.

Cita-cita awal Vero adalah ahli pertanian. Karena itu, selepas SMA, gadis berkulit putih yang suka humor itu, masuk di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Setamat kuliah, 2004, bukannya membantu petani, Vero malah melamar sebagai reporter di Makassar TV. Tiga tahun di sini, Veri kemudian bergabung dengan tvOne.

Ia mengaku senang menjadi seorang jurnalis. Berbagai jenis peristiwa pernah diliput Veronica, mulai dari banjir hingga politik. “Saya seorang pekerja keras, dimanapun ada berita saya siap mengejarnya,” kata Vero.

Atika Sunarya




Sepintas sosok Atika Sunarya terkesan pendiam. Padahal, kalau sudah mengenal dekat, wanita berdarah Sunda-Padang ini, cukup ‘ramai’. Di sela-sela rapat redaksii misalnya, Atika sering mengeluarkan celetukan spontan yang membuat rekannya tertawa. “Saya memang suka bercanda dan blak-blakan,” ujarnya.

Penyuka spagethi dan masakan padang itu, sejak lulus dari Universitas Pelita Harapan sudah bercita-cita menjadi seorang jurnalis. “Dunia jurnalistik menantang dan dinamis,” katanya memberi alasan. Karena itu, begitu lulus kuliah ia langsung mendaftar ke stasiun televisi Lativi, pada 2003. Ketika manajemen Lativi beralih kepemilikan, Atika pun tetap bertahan di tvOne.

Selain sebagai news presenter dan asisten produser, Atika adalah seorang ibu yang menyenangkan. Ia sudah memiliki buah hati, seorang putri cantik, Alexandria Putri Devasya. “Soal makanan untuk anak, saya paling cerewet,” ujar Atika terus terang.


Tips Menjadi Seorang Reporter Televisi

0 komentar

Berikut tips sederhana dari saya untuk menjadi seorang reporter:
1. Menulis Berita
Dalam Menulis berita perlu memerlukan empat hal, yaitu: objektif, akurat, balance dan penting. Adapun pedoman dasar untuk mengembangkan sebuah berita adalah 5W+1 H.
2. Mengetahui Jenis Reportase
Jenis reportase ada yang formal dan informal, yah kamu harus bisa menyesuaikan bagaimana membawakannya.
3. Depan Kamera
Meski belajar sering berbicara di depan kamera biar tidak kaku, dan anggap kamera adalah teman baik kamu. Perhatikan tekhnik vokal meski terkesan jelas, tegas, tidak terburu-buru dan berinonasi sehingga enak di dengarkan.
4. Menangani Narasumber
Tugas utama pas di lokasi adalah mencari informan yang mengetahui tentang semua kejadian yang kita liput atau pihak yang sangat berkaitan dengan sumber berita yang akan kita liput. Tatkala saat wawancara muka kita hadapkan kepada nara summber jangan kepada kamera. Perhatikan penuh narasumber saat diwawancarai supaya terkesan diperhatikan. Apabila informan menangis biarkan sebentar untuk tenang dan segera tanyakan kembali jangan merasa terlalu iba sehingga berita sulit didapatkan. Buatlah empati kalau perlu ikut menangislah dengan nara sumber akan tetapi jangan sampai melupakan tugas kita meliput berita dengan seakurat mungkin.

Jumat, 22 Februari 2013

7 kelebihan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara-negara maju lainnya

0 komentar
1. Tambang Emas
Indonesia mempunyai tambang emas terbesar dengan kualitas terbaik di dunia yang diolah oleh PT Freeport. Mulai awal hingga kini pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas, atau setara dengan Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah. Namun sayangnya tambang ini dikelola oleh Amerika, dengan  prosentase keuntungangan 1% untuk Indonesia, dan 99% untuk Amerika sebagai pemilik teknologi. Dan jika lapisan tambang emas dan tembaga mulai menipis hingga kedalaman 400 meter, ternyata terdapat kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas yaitu uranium.
2. Cadangan Gas Alam Terbesar
Indonesia mempunyai cadangan gas alam terbesar didunia, yang terletak di Blok Natuna sebanyak 202 triliun kaki kubik dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. Dan masih dikelola oleh perusahaan asing Exxon Mobil dibantu Pertamina.
3. Hutan Tropis
Hutan tropis di Indonesia adalah yang terbesar di dunia dengan luas 39.549.447 Hektar, dan keanekaragaman hayati serta plasmanutfah terlengkap di dunia, yang terletak di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
4. Lautan Luas
Indonesia negara dengan lautan terluas di dunia, di kelilingi dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
5. Penduduk Terbesar Ke 4
Indonesia tercatat sebagai negara dengan penduduk terpadat ke 4 di dunia.
6. Tanah Subur
Tanah subur di Indonesia dipengaruhi karena banyaknya gunung berapi yang aktif, terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan. Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya.
7. Pemandangan Eksotis
Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.

Minggu, 17 Februari 2013

syarat utama seorang reporter

2 komentar


Syarat Utama Seorang Reporter
  • VITALITAS
Pertama-tama menjadi reporter adalah bukan karena keluasan pengetahuan atau keluasan bergaul semata, melainkan VITALITAS!
James Reston, kolomnis termashyur mantan wartawan New York Times selalu menekankan hal ini: “Sedang-sedang pun kecerdasannya, asal vitalitasnya tinggi, seorang reporter akan bisa jadi jurnalis handal.”
Vitalitas adalah kunci kegairahan mencari dan menyiarkan sesuatu yang baru. Tidak ada kata menyerah, sebelum mendapatkan yang diinginkan.

  • MENGUASAI ILMU KOMUNIKASI
Menguasai berbagai ilmu komunikasi, baik komunikasi personal, komunikasi massa, komunikasi antar budaya, dan lainnya. Kemampuan ini bersifat mutlak, karena dunia reportase adalah dunia komunikasi.

  • MENAATI BERBAGAI REGULASI JURNALISTIK
Menaati berbagai regulasi yang berhubungan dengan dunia jurnalistik, juga regulasi yang menyangkut tuntutan profesionalisme kewartawanan. Tanpa memahami dan mentaati regulasi yang memagari, berarti tidak mampu menyadari fungsi dan perannya. Dan regulasi tidak hanya hanya berupa undang-undang, melainkan juga kode etik, standardisasi profesi dan lainnya.

  • VITALITAS
Pertama-tama menjadi reporter adalah bukan karena keluasan pengetahuan atau keluasan bergaul semata, melainkan VITALITAS!
James Reston, kolomnis termashyur mantan wartawan New York Times selalu menekankan hal ini: “Sedang-sedang pun kecerdasannya, asal vitalitasnya tinggi, seorang reporter akan bisa jadi jurnalis handal.”
Vitalitas adalah kunci kegairahan mencari dan menyiarkan sesuatu yang baru. Tidak ada kata menyerah, sebelum mendapatkan yang diinginkan.

  • MENGUASAI ILMU KOMUNIKASI
Menguasai berbagai ilmu komunikasi, baik komunikasi personal, komunikasi massa, komunikasi antar budaya, dan lainnya. Kemampuan ini bersifat mutlak, karena dunia reportase adalah dunia komunikasi.

  • MENAATI BERBAGAI REGULASI JURNALISTIK
Menaati berbagai regulasi yang berhubungan dengan dunia jurnalistik, juga regulasi yang menyangkut tuntutan profesionalisme kewartawanan. Tanpa memahami dan mentaati regulasi yang memagari, berarti tidak mampu menyadari fungsi dan perannya. Dan regulasi tidak hanya hanya berupa undang-undang, melainkan juga kode etik, standardisasi profesi dan lainnya.

  • VITALITAS
Pertama-tama menjadi reporter adalah bukan karena keluasan pengetahuan atau keluasan bergaul semata, melainkan VITALITAS!
James Reston, kolomnis termashyur mantan wartawan New York Times selalu menekankan hal ini: “Sedang-sedang pun kecerdasannya, asal vitalitasnya tinggi, seorang reporter akan bisa jadi jurnalis handal.”
Vitalitas adalah kunci kegairahan mencari dan menyiarkan sesuatu yang baru. Tidak ada kata menyerah, sebelum mendapatkan yang diinginkan.
  • MENGUASAI ILMU KOMUNIKASI
Menguasai berbagai ilmu komunikasi, baik komunikasi personal, komunikasi massa, komunikasi antar budaya, dan lainnya. Kemampuan ini bersifat mutlak, karena dunia reportase adalah dunia komunikasi.
  • MENAATI BERBAGAI REGULASI JURNALISTIK
Menaati berbagai regulasi yang berhubungan dengan dunia jurnalistik, juga regulasi yang menyangkut tuntutan profesionalisme kewartawanan. Tanpa memahami dan mentaati regulasi yang memagari, berarti tidak mampu menyadari fungsi dan perannya. Dan regulasi tidak hanya hanya berupa undang-undang, melainkan juga kode etik, standardisasi profesi dan lainnya.

Jumat, 08 Februari 2013

keindahan kepulauan seribu

0 komentar

Ingin berwisata ke pulau yang indah, dengan pantai pasir putih yang indah , laut yang biru, terumbu karang warna- warni, dan indah kehidupan bawah lautnya? Bisa, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau yang indah untuk dikunjungi, termasuk pulau yang satu ini yan masih berada di dalam kawasan kepulaun seribu, “ Pulau Pramuka” . Anda bisa mencapai pulau pramuka ini dari dermaga muara angke dengan waktu yang ditempuh sekitar 2,5 jam, dan pastikan anda datang tempat waktu didermaga, karena keberangkatan kapal hanya pukul 07.00 dan 13.00 WIB setiap harinya dari muara angke ataupun pulau pramuka. Keramahan penduduk dan indahanya pulau akan menyambut anda di pulau pramuka.
Keramahan penduduk, senyum penduduk akan anda dapatkan disini, pulau pramuka sendiri merupakan pulau berpenduduk, selain bisa menikmati keindahan pantai yang sangat luar biasa indahnya anda akan dimanjakan dengan penduduk yang ramah. Pulau yang hijau dan asri, Air biru yang jernih pasir putih yang menawan akan memanjakan mata anda, disediakan fasilitas yang cukup lengkap di pulau pramuka ini, mulai dari home stay, sarana olahraga, rumah makan, rumah sakit, masjid dan masih banyak lainnya yang bisa membuat anda betah dan nyaman dipulau ini. Tentu yang paling menarik adalah keindahan terumbu karang dan keindahan alam bawah laut yang siap untuk dijelajah,  dengan snorkling anda bisa melihat dan berenang bersama ikan hias yang berwarna- warni, dan termbu karang yang masih terjaga kealamianya akan memanjakan mata anda selama berenang didasar laut.
Selain itu semua anda bisa datang dan meilhat langsung penangkaran penyu sisik, hewan yang yang dilindungin memang sangat menarik untuk dipelajari, anda bisa belajar habitat, memegang dan berfoto langsung dengan penyu sisik, jika anda beruntung anda bisa ikut melepaskan penyu yang sudah cukup umur kelaut lepas. Untuk peket tour ke pulau pramuka sekitar Rp. 300.000- 600.000, dengan keuntungan dan fasilitas yang anda dapat transportasi pulang pergi, penginapan, makan 6x dalam 2 hari, guide, free barbeque, snorkeling  dan  wisata kepenangkaran penyu sisik.
Selain bisa menikmati keindahan pulau pramuka anda bisa menikmati keindahan pulau lainnya yang masih tergabung dalam kawasan kepulauan seribu, seperti pulau ayerpulau putripulau karang congkak, tentunya semua menawarkan keindahan dan keistimewaan yang akan memuaskan anda bersama teman dan keluarga tersayang.

Keindahan dan keistimewaan Pulau Komodo

0 komentar
. Pulau Komodo terletak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau itu menjadi tempat hidup hewan komodo. Pemandangan alam di pulau ini sangat indah. Tak heran bila pulau ini sering dikunjungi wisatawan.

Para wisatawan, baik lokal dan mancanegara, sering berkunjung ke Pulau Komodo. Terlebih bagi wisatawan yang memang gemar bertualang di tempat terbuka. Dikabarkan, ada sekitar 2.800wisatawan yang berkunjung dari awal tahun 2008hingga bulan Juni 2008. Kebanyakan dari mereka berasal dari luar negeri. Antara lain dari AmerikaSerikat, Jerman, Belanda, Prancis, Inggris,Australia, dan Rusia.

Keindahan alam Pulau Komodo tercermin dari kondisi hutan yang asri. Termasuk juga hutan bakaunya. Hutan bakau menjadi salah satu keistimewaan Pulau Komodo. Mengapa demikian? Sebab hutan itu tetap terlihat hijau meski musim kemarau tiba.

Keindahan panorama alam Pulau Komodo, juga terlihat di daerah pesisir pantai dan lautnya. Kondisi air laut di perairan Pulau Komodo, jernih. Keindahan biota di laut juga tak kalah memukaunya dengan panorama darat.

Nah, agar kelestarian pulau itu tetap terjaga, Pemerintah Indonesia menjadikannya taman nasional. Peresmiannya dilakukan pada tahun 1980. Nama taman nasional itu adalah Taman Nasional Komodo (TNK). Untuk diketahui, selain Pulau Komodo, wilayah TNK juga meliputi Pulau Rinca dan Pulau Padar.

Luas wilayah TNK sekitar 1817 kilometer persegi. Taman nasional ini berfungsi untuk melindungi hewan komodo beserta lingkungan hidupnya. Pada tahun 1986, TNK diresmikan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.

Calon Tujuh Keajaiban Dunia

TNK terpilih menjadi salah satu calon “Tujuh Keajaiban Dunia Bertemakan Alam”. Keputusan ini dilakukan oleh yayasan New7Wonders Foundation, pada bulan Agustus 2008.

Pihak New7Wonders Foundation telah bekerja sama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. Keduanya sepakat untuk mengenalkan TNK kepada masyarakat umum. Terutama dalam penyampaian TNK sebagai calon “Tujuh Keajaiban Dunia Bertemakan Alam”. Menurut rencana, penyisihan final kegiatan itu berlangsung pada awal tahun 2009.

7 Keajaiban Alam Indonesia yang Tidak di Miliki Negara Lain

0 komentar

Alam Indonesia dikenal memiliki keindahan Alam yang sangat luar biasa keindahan alam Indonesia bahkan tidak bisa disaingi oleh keindahan alam yang ada di negara lain di luar Indonesia hal ini lah yang membuat paraa wisatawan asing tertarik untuk berkunjung ke Indonesia nah berikut ini ada 7 Keajaiban Alam Indonesia Yang Tidak Dimiliki Negara Lain yang harus kamu ketahui seperti dikutip dari unikgaul.com

1. Ubur-ubur yang tidak menyengat, Danau Kakaban, Kaltim

 keajaiban dari Danau Kakaban ini adalah adanya ubur-ubur yang tidak menyengat yang tinggal di bawah airnya. Ajaibnya, ubur-ubur seperti ini hanya terdapat di dua tempat di dunia, yaitu di Danau Kakaban dan Jellyfish Lake di Palau, Micronesia di kawasan tenggara Laut Pasifik. Anda bisa berenang dan menyelam ke dasar danaunya untuk bertemu ubur-ubur unik ini.

Pulau Kakaban adalah salah satu dari total 31 pulau yang tergabung dalam Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Danau Kakaban di pulau ini diklaim sebagai danau ubur-ubur terbesar di dunia. Sebabnya, terdapat 4 jenis ubur-ubur di danau ini, yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik. Sedangkan Jellyfish Lake di Palau hanya memiliki dua jenis ubur-ubur saja. Wow!

Danau Kakaban sendiri memiliki tekstur yang unik. Danau ini terbentuk akibat karang yang naik di atas permukaan laut dengan ketinggian hingga 50 meter. Kemudian, karang ini membuat sejumlah air terperangkap, dan terbentuklah danau.


2. Garam di atas gunung, Gunung Krayan, Kaltim

 
Masih di Kaltim, satu lagi keajaiban di sini adalah terdapat garam di atas gunung. Garam tersebut berada dalam sumur di Desa Long Midang, Gunung Krayan yang berjarak 100 km dari laut di ketinggian 2.400 mdpl. Ajaib!

Garam gunung yang dihasilkan di Krayan memiliki penampilan yang sama dengan garam laut, yaitu seperti pasir dan berwarna putih. Tetapi, ternyata garam gunung memiliki kandungan yodium yang lebih tinggi dibanding garam laut lho!

Proses pembuatan garam ini pun berbeda dengan garam laut. Bahan dasar berupa air sumur di Desa Long Midang, direbus satu malam hingga air mengering. Setelah kering, tertinggalkan butiran kristal yang merupakan garam basah lalu garam basah ini dimasukkan ke dalam batang bambu dan dibakar hingga bambu habis terbakar api. Sisa bakaran inilah yang merupakan garam kering yang kemudian dibungkus daun dan siap dijual.


3. Fosil penyu dan batu karang, Gua Batu Cermin, Manggarai Barat, NTT

 
Selain komodo, Gua Batu Cermin merupakan keajaiban dari NTT. Sebabnya, di dalam gua ini terdapat gugusan batu karang dan fosil penyu di dinding guanya. Gua Batu Cermin berada di Kampung Wae Kesambi, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat, NTT.

Untuk melihat keajaiban ini, Anda harus menelusuri gua sepanjang ratusan meter. Selain itu, kilauan staklatit dan staglagmit di gua ini juga unik. Tak heran, gua ini selalu menjadi agenda wajib saat berkunjung ke Flores.
Fosil penyunya dapat Anda lihat dengan menggunakan senter karena gelapnya suasana di dalam gua. Gugusan batu karang pun terlihat jelas, seperti batu karang yang ada di bawah lautan. Oleh sebab itu, batu-batu karang dan penyu yang seharusnya berada di bawah lautan, mengapa bisa berada di dalam gua di atas daratan? Inilah tanda tanya besar sekaligus menjadi keajaiban alam.


4. Pasir pantai merah muda, Pulau Komodo, NTT

 
Jika pantai biasanya berpasir putih atau hitam, maka pantai ini mempunyai pasir yang berwarna pink. Datanglah ke Pink Beach di Pulau Komodo. Pantai ini letaknya ada di balik bukit, sehingga sepi dan terpencil. Air laut di sekitar pantainya sangat biru jernih dan menggoda untuk diving atau snorkeling.
Warna pink di pantai ini akan terlihat lebih pekat dibanding pasir yang masih kering. 

Warna pinknya merupakan komposisi dari koral, pecahan kerang dan kalsium karbonat dari biota laut yang ada di sana.
Anda bisa menuju Pink Beach dari Labuan Bajo. Bersantai di pantai berenang di lautan, atau sekedar berfoto-foto di pantai yang merupakan salah satu keajaiban Indonesia ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.


5. Danau tiga warna, Ende, NTT

 
Satu lagi keajaiban dari Flores, yaitu Danau Kelimutu yang mempunyai tiga warna. Hitam, biru tua, dan biru, adalah tiga warna dari danau ini yang terletak di Kecamatan Kelimutu, Ende, NTT. Tak hanya wisatawan dalam negeri saja, danau ini sudah memesona hingga ke traveler mancanegara.

Keajaiban dari ketiga danau ini adalah dapat berubah warna. Bila beruntung, Anda dapat melihat warna-warna yang berubah warna, seperti warna merah menjadi hijau, dari hijau muda menjadi hijau keputih-putihan, dan lainnya. Hal ini disebabkan oleh faktor kandungan mineral, lumut dan batu-batuan di dalam kawah dan juga pengaruh cahaya Matahari.

Selain itu, masyarakat sekitar percaya bahwa perubahan warna tersebut mengandung ‘pesan’ tersendiri. Meski demikian, perjalanan menuju ke Danau kelimutu tidaklah mudah. Anda harus berjalan sepanjang 3 kilometer dan melewati 236 anak tangga untuk mencapai Puncak Kelimutu. Dari sinilah, ada keindahan dan keajaiban alam yang sangat menawan.


6. Air panas di pinggir pantai, Tidore

 
Pemandian air panas di kolam atau gunung, sudah biasa. Akan tetapi, di Pantai Akesahu, Tidore, Maluku Utara, terdapat pemandian air panas di pinggir pantai. Benar-benar di pinggir pantai dan di depan Anda adalah lautan. Ajaib!

Air panas Akesahu terletak sekitar 30 menit dari dari Pelabuhan Rum, pelabuhan utama di Tidore. Ajaibnya, walaupun terletak di pinggir pantai, air panas ini rasanya tawar. Ditambah dengan pepohonan rindang dan pasir pantai yang halus, mandi air panas di tempat ini benar-benar berbeda dari biasanya.

Air panas ini berasal dari sumber air panas yang terletak di dekat pantai. Merendamkan diri di air panasnya sambil menikmati suasana pantai sangatlah menyenangkan. Cukup dengan biaya Rp 2.000 saja, Anda dapat menikmati keajaiban alam ini.


7. Pasir putih di bukit Lembah Baliem, Papua

 
Jika selama ini Anda menggangap pasir putih hanya ada di pantai saja, maka datanglah ke Desa Aikima di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Di sana terdapat pasir putih yang berada di atas bukit dan berjarak ratusan kilometer dari pantai. Wow!

Anda harus mendaki bukit untuk melihat pasir putihnya dari dekat. Dari kejauhan saja, hamparan pasir putihnya sudah terlihat jelas. Warnanya mencolok dengan latar gunung hijau dan langit yang biru. Pasir itu seakan mengalir dari atas bukit. Putih dan bersih, memantulkan cahaya matahari hingga tampak bak kristal.
Berdasarkan sains, pasir putih ini ada karena bentukan alam. 

Dulu, Lembah Baliem adalah sebuah danau raksasa bernama Wio. Sekitar tahun 1813, terjadi gempa yang menyebabkan pergeseran dan perubahan geologi. Dari situ terbentuk pula Sungai Baliem yang meliuk di tengah lembah ini. Konon, pasir putih Desa Aikima adalah salah satu sisi danau purba tersebut.

Rabu, 16 Januari 2013

4 Kota Terbersih di Indonesia

0 komentar
        Empat kota di Indonesia dinyatakan sebagai Kota Besar Terbersih, membuat mereka layak mendapat penghargaan Adipura 2012 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan akan diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam jumpa pers di Yogyakarta, Senin (4/6), Kepala Bidang Keindahan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono menjelaskan, empat kota yang dinyatakan Kota Besar Terbersih tersebut memiliki sejumlah kriteria. Antara lain, pengolahan sampah dengan penerapan 3R (Reuse, Reduce, Recycle), pengendalian pencemaran air, keteduhan atau penghijauan, serta koordinasi antar sektor yang melibatkan peran aktif masyarakat. 

Empat kota tersebut adalah :